Hafie27
Jumat, 31 Mei 2013
cara membobol pasword login user windows 7
Membobol Password Login Windows 7
Halo sobat , pada kesempatan saya kali ini saya akan memberikan sedikit tutorial hacking , yaitu membobol password login pada windows 7 , trik ini tidak membutuhkan software apapun tetapi kita harus memiliki ketelitian yang baik untuk bisa masuk ke windows 7 , ada beberapa cara untuk membobol / memaksa sistem untuk masuk kedalam windows 7 salah satunya kita harus menjadi Administrator tetapi untuk menjadi Admin kita perlu beberapa cara , Ikuti langkah dibawah ini . Untuk masuk windows 7 menggunakan Admin berikut tutorialnya : 1.Restrat PC / Laptop kemudian masuk ke Safe Mode ( Tekan F8 saat windows Ter-boot ) 2.Kemudian Pilih " Repair Your Computer " 3.Saat tampilan interface dari " repair your computer " terbuka klik Open Command Prompt 4.Kemudian ketikkan " net user administrator /active:yes " tanpa tanda kutip 5.Kemudian akan muncul pesan berisikan " the command active successfully " 6.Kemudian ketikkan lagi pada jendela Command Prompt " net user administrator password " tanpa tanda kutip Note: Ganti kata password sesuka kalian 7.Setelah itu tutup Command Prompt 8.Setelah anda melakukan langkah 1 - 7 kemudian Restart PC / Laptop kalian Berikut Perintah Yang Digunakan net user administrator /active:yes net user administrator password Semoga artikel tentang Membobol Password Login Windows 7 ini membantu . mungkin anda juga ingin melakukan cara untuk Menjadikan Desktop Sebagai Browser Web . Terima Kasih
penyebab laptop blue screen
penyebab Blue Screen Pada Laptop atau komputer
penyebab Blue Screen Pada Laptop atau komputer Pernahkah anda sewaktu mengerjakan laporan pekerjaan, browsing di internet, ataupun sedang bermain game kesukaan, tiba-tiba Laptop anda restart dengan sendirinya, dan kemudian ketika sedang boot ulang tiba-tiba hanya bluescreen yang anda dapatkan dengan beberapa informasi yang tertera. Akan tetapi tetap saja, laptop anda tidak bisa digunakan. Bluescreen disebut juga Bluescreen Of Death (BSOD) adalah istilah yang dikenal luas untuk layar yang ditampilkan sistem operasi windows ketika mengalami kesalahan sistem (atau disebut stop error oleh windows). Beberapa hal yang menyebabkan munculnya BSOD ini, diantaranya driver suatu hardware yang tidak bagus, kesalahan penulisan memori RAM, system crash pada registry windows atau penggunaan file Dll yang tidak cocok. Pada sebuah PC, berbeda dengan laptop atau notebook, anda dapat dengan mudah melakukan analisa terhadap perubahan terbaru terhadap PC anda, terutama pada hardware. Sayangnya, pada user yang menggunakan laptop hal itu sangatlah sulit untuk dilakukan, selain masih dalam garansi toko, tidak semua orang dapat dengan mudah memahami hardware-hardware di dalam laptop. Tetapi jangan patah semangat terlebih dahulu... ada beberapa tips untuk mengatasi Bluescreen tersebut... Pertama, pastikan terlebih dahulu menu safe mode anda tidak mengalami crash (hal ini jika driver terbaru dari hardware yang ada tidak turut di-load oleh windows). Untuk berada pada safe mode, pada saat booting awal tekan F5 terus menerus, lalu pilih safe mode pada option yang tampil, pada awal tampilan, anda akan ditanya apakah perlu untuk mengaktifkan menu system restore, pilih No untuk mengaktifkan system restore. Lakukan restore pada windows anda, caranya : Start > All Programs > Accessories > System Tools > System Restore. Pilih restore point yang paling dekat. Jika anda tidak ingin menggunakan system restore pada windows, Selain cara diatas, cara yang paling tepat adalah dengan meng-disable kan driver hardware anda yang terbaru. Caranya: tekan Windows + Pause Break secara bersamaan untuk menampilkan system properties windows anda, pilih tab hardware, pilih device manager untuk menampilkan device manager. Non aktifkan driver hardware yang anda pasang sebelum terjadinya Bluescreen. Atau lakukan rollback driver untuk mengembalikan ke driver sebelumnya. Pada beberapa kasus BSOD, kita sama sekali tidak dapat menggunakan laptop. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sebuah software seperti Acronis True Image (bisa di download gratis di internet) atau software back-up sejenis. Untuk itu pastikan sebelumnya anda telah memback-up system anda terlebih dahulu. Buatlah bootable media CD pada PC atau laptop teman anda, lalu lakukan booting dengan CD tersebut. Kemudian lakukan restore backup system anda tersebut. Selain karena kesalahan driver, Bluescreen juga dapat disebabkan oleh virus/trojan yang menyamar menjadi file services pada system, diantaranya smss.exe, winlogon.exe, Isass.exe dan services.exe. Untuk mengatasinya cobalah untuk melacak virus/trojan tersebut dengan program antivirus protable, jalankan program antivirus tersebut, namun kali ini bukan dari sebuah removable storage seperti harddisk atau flashdisk. Lakukan scan virus tersebut melalui unremovable storage seperti CD atau DVD. Ini mengapa anda membutuhkan antivirus portable sehingga anda tidak perlu untuk melakukan proses penginstalan terlebih dahulu ke sistem anda yang mungkin telah terserang oleh virus/trojan terlebih dahulu.
penyebab blue screen
1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A) Error ini yang paling sering muncul pada saat terjadi Blue Screen. Pesan kesalahan ini biasanya disebabkan kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer. Penyebabnya: - Driver yang bentrok atau tidak cocok - Permasalahan pada Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau Anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda - Permasalahan pada Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card
2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023) Pesan error ini setidaknya sudah sedikit memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya. Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.
3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F) Bila Anda mendapatkan pesan error seperti ini, dapat disebabkan karena: - Overclock Hardware yang berlebihan - Komponen komputer yang terlalu panas - BIOS yang korup - Memory dan CPU yang cacat
4. DATA_BUS_ERROR Pesan error ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.
5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)
6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE Pesan error ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.
7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.
8. BAD_POOL_CALLER Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.
9. PEN_LIST_CORRUPT Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM
10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION Pesan error ini disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak. SMOGA SUKSES...!!!
makalah Sejarah dan Perkembangan Peradaban Islam, Unsur-Unsur Yang Memicu Revolusi Peradaban Pada Masa Khalifah Abu Bakar Dan Umar Bin Khattab
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr, wb.
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Sejarah
dan Perkembangan Peradaban Islam, Unsur-Unsur Yang Memicu Revolusi Peradaban
Pada Masa Khalifah Abu Bakar Dan Umar Bin Khattab.”
Makalah ini
mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca, makalah ini di susun berdasarkan
sumber-sumber tertentu, apabila ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Kami mengharap
kepada pembaca yang budiman untuk selalu mengkritisi kami, manakala dalam
makalah ini banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Karena perlu dimaklumi
kami baru belajar dan butuh dorongan untuk melangkah menuju kesempurnaan. Malah kritikan merupakan
suatu masukan yang besar bagi kami karena tanpa adanya kritikan dari para
pembaca kami tidak akan mengetahui kekurangan dan kelemahan kami.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalamu’alaikum
wr, wb.
Pamekasan,02-04-2013
Penyusun
Kelompkok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
Kata Pengantar......................................................................................... ii
Halaman Daftar isi................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Masa
Khalifah Abu Bakar.................................................................. 3
1.
Awal Pemerintahan Abu bakar..................................................... 3
2.
Pengumpulan Ayat-ayat Alqurán................................................. 4
3.
Sistem Politik Islam masa Khalifah Abu Bakar........................... 4
4.
Kebijakan Dibidang Pemerintahan Abu Bakar............................ 6
1.
Pemerintahan Berdasarkan
Musyawarah................................ 6
2.
Amanat Baitul Mal................................................................. 6
3.
Konsep Pemerintahan............................................................. 6
4.
Kekuasaan Undang-undang................................................... 7
5.
Tantangan yang Dihadapi....................................................... 7
1.
Dinamika Agama.............................................................. 7
2.
Dinamika Sosial................................................................ 8
3.
Dinamika Politik............................................................... 9
B. Masa
Khalifah Umar bin Khattab...................................................... 10
a.
Bidang Masa
Awal Pemerintahan Umar bin Khattab................. 10
1.
Penetapan Kelender Hijriyah................................................ 10
2.
Dibidang Politik.................................................................... 11
3.
Dibidang Ekonomi................................................................ 12
4.
Dibidang Sosial Budaya........................................................ 13
BAB IV PENUTUP............................................................................... 15
A.
Kesimpulan......................................................................................... 15
B.
Saran................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Later Belakang
Setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun
(khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang kedua sebagai
pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang dinamakan
“Khalifah” artinya yang menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin
(pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan
hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri
diatas kebenaran, maka pemerintah Islam dipegang secara bergantian oleh Abu
Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin affan, dan Ali ibn Abi Thalib.
Khulafaurrasidin adalah
para pengganti Nabi. Islam sebagai sebuah ajaran dan Islam sebagai institusi
Negara, mulai tumbuh dan berkembang pada masa tersebut. Dalam Islam kedaulatan
tertinggi ada pada Allah SWT, sehingga para pengganti Nabi tidak memiliki
fasilitas “ekstra” dalam ajaran Islam untuk menentukan sebuah hukum baru, namun
mereka termasuk pelaksana hukum.
Pada masa kekhalifahan Abu
Bakar dan Umar bin Khattab banyak sekali terjadi perubahan dalam system
kesehariannya, baik dalam politik, budaya maupun ekonomi. Tidak lepas dari itu
terdapat factor yang mempengaruhi perubahan itu baik secara internal maupun
eksternal.
Pada makalah ini
ditekankan pada pembahasan kilafah pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab
yang dimulai sejak pengangkatanya sampai kontribusi-kontribusi yang telah
diberikanya untuk islam dan masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Secara garis besar
pembuatan makalah kami ini akan membahas tentang:
1.
Mengurai/menguak kembali
tentang sejarah peradaban pada masa Abu Bakar dan masa Umar Bin Khattab.
2.
Proses-proses kebijakan
pada kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
3.
Kontribusi-kontribusi Abu
Bakar dan Umar bin Khattab yang disumbangkan pada islam dan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Khalifah Abu Bakar (11
– 13 H = 632 – 634 M)
1. Awal Pemerintahan Abu Bakar
Wafatnya Nabi Muhammad
sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan pelik. Nabi tidak meninggalkan
wasiat kepada seorangpun sebagai penerusnya. Akibatnya, para sahabat
mempermasalahkan dan saling berusaha untuk mengajukan calon pilihan dari
kelompoknya.[1]
Ahmad Amin mencatat
sedikitnya ada 3 kelompok yang berkeinginan menjadi penerus nabi, yaitu:[2] Ahl Bait
yang mencalonkan Ali bin Abi Thalib, dengan alasan yang paling berhak adalah
ahl bait rasulullah sendiri. Anshar dengan mencalonkan Saad bin Ubayyah, mereka beranggapan bahwa
golongan anshar merupakan golongan penolong Nabi di saat Nabi teraniaya di
Mekkah dan beliaupun merasa puas terhadap anshar.
Terlepas dari kontroversi
dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali sendiri secara formal
menyatakan kesetiaannya (berbai’at) kepada Abu Bakar dan dua Khalifah
setelahnya (Umar dan Utsman). Kaum sunni menggambarkan pernyataan ini sebagai
pernyataan yang antusias dan Ali menjadi pendukung setia Abu Bakar dan Umar.
Dan Sementara kaum syi’ah menggambarkan bahwa Ali melakukan bai’at tersebut
secara pro forma, mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri
beliau yang berbulan-bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan
menutup diri dari kehidupan publik.
Abu Bakar menerima jabatan
Khalifah pada saat sejarah Islam dalam keadaan krisis dan gawat. Yaitu
timbulnya perpecahan, munculnya para nabi palsu dan terjadinya berbagai
pemberontakan yang mengancam eksistensi negeri Islam yang masih baru. Memang
pengangkatan Abu Bakar berdasarkan keputusan bersama (musyawarah di balai
Tsaqifah Bani Sa’idah) akan tetapi yang menjadi sumber utama kekacauan ialah
wafatnya nabi dianggap sebagai terputusnya ikatan dengan Islam, bahkan
dijadikan persepsi bahwa Islam telah berakhir.
2. Pengumpulan Ayat-Ayat Al-Qur’an.
Satu kerja besar yang
dilakukan pada masa pemerintahan abu bakar adalah penghimpunan al-qur’an. Abu
bakar ash-shiddiq memerintahkan kepada zaid bin tsabit untuk menghimpun
al-qur’an dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hafalan kaum muslimin.[3]
Abu Bakar As Siddiq juga
berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al-Qur’an. Atas saran dan usul dari Umar bin Khattab yang didukung oleh
sahabat-sahabat lain, Abu Bakar mengumpulkan ayat suci Al-Qur’an menjadi satu
naskah (30 juz) dan dikerjakan oleh Zaid bin Tsabit. Usul Umar itu atas dasar
pertimbangan para penghafal wahyu banyak yang gugur syahid di medan pertempuran
dalam memerangi kaum penyeleweng, tidak kurang dari tujuh ratus orang penghafal
Al-Qur’an gugur, wahyu yang ditulis pada daun-daun, kayu-kayu, tulang,tulang
mudah rusak. Apabila penghafal wahyu dan tulisan itu rusak, dikhawatirkan
kemurnian Al-Qur’an akan hilang.
Abu Bakar As
Siddiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan
koleksi dari Al Qur’an. Setelah lengkap koleksi ini, yang dikumpulkan dari para
penghafal Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti
tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat
Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan
juga istri dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman
bin Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Qur’an hingga yang
dikenal hingga saat ini.
3. Sistem Politik Islam Masa
Khalifah Abu Bakar
Pengangkatan Abu Bakar
sebagai Khalifah (pengganti Nabi) sebagaimana dijelaskan pada peristiwa
Tsaqifah Bani Sa’idah, merupakan bukti bahwa Abu Bakar menjadi Khalifah bukan
atas kehendaknya sendiri, tetapi hasil dari musyawarah mufakat umat Islam.
Denga terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah, maka mulailah beliau menjalankan
kekhalifahannya, baik sebagai pemimpin umat maupun sebagai pemimpin
pemerintahan. Adapun sistem politik Islam pada masa Abu Bakar bersifat
“sentral”, jadi kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat ditangan
Khalifah, meskipun demikian dalam memutuskan suatu masalah, Abu Bakar selalu
mengajak para sahabat untuk bermusyawarah.
Sedang kebijaksanaan
politik yang dilakukan Abu Bakar dalam mengemban kekhalifahannya yaitu:
1.
Mengirim pasukan dibawah
pimpinan Usamah bin Zaid, untuk memerangi kaum Romawi sebagai realisasi dari
rencana Rasulullah, ketika beliau masih hidup. Sebenarnya dikalangan sahabat
termasuk Umar bin Khatab banyak yang tidak setuju dengan kebijaksanaan Khalifah
ini. Alasan mereka, karena dalam negeri sendiri pada saat itu timbul gejala
kemunafikan dan kemurtadan yang merambah untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Tetapi Abu Bakar tetap mengirim pasukan Usamah untuk menyerbu Romawi, sebab
menurutnya hal itu merupakan perintah Nabi SAW. Pengiriman pasukan Usamah ke
Romawi di bumi Syam pada saat itu merupakan langkah politik yang sangat
strategis dan membawa dampak positif bagi pemerintahan Islam, yaitu meskipun
negara Islam dalam keadaan tegang akan tetapi muncul interprestasi dipihak
lawan, bahwa kekuatan Islam cukup tangguh. Sehingga para pemberontak menjadi
gentar, disamping itu juga dapat mengalihkan perhatian umat Islam dari
perselisihan yang bersifat intern (Said bin al Qathani, 1994:166-167).
2.
Timbulnya kemunafikan dan
kemurtadan. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW
wafat, maka segala perjanjian dengan Nabi menjadi terputus. Adapun orang murtad
pada waktu itu ada dua yaitu :
1.
Mereka yang mengaku nabi
dan pengikutnya, termasuk di dalamnya orang yang meninggalkan sholat, zakat dan
kembali melakukan kebiasaan jahiliyah.
2.
Mereka membedakan antara
sholat dan zakat, tidak mau mengakui kewajiban zakat dan mengeluarkannya.
4.
kebijakan di bidang pemerintahan
1.
Pemerintahan Berdasarkan
Musyawarah
Apabila terjadi suatu
perkara, Abu Bakar selalu mencari hukumnya dalam kitab Allah. Jika beliau tidak
memperolehnya maka beliau mempelajari bagaimana Rasul bertindak dalam suatu
perkara. Dan jika tidak ditemukannya apa yang dicari, beliaupun mengumpulkan tokoh-tokoh
yang terbaik dan mengajak mereka bermusyawarah. Apapun yang diputuskan mereka
setelah pembahasan, diskusi, dan penelitian, beliaupun menjadikannya sebagai
suatu keputusan dan suatu peraturan.
2. Amanat Baitul Mal
Para sahabat Nabi
beranggapan bahwa Baitul Mal adalah amanat Allah dan masyarakat kaum muslimin.
Karena itu mereka tidak mengizinkan pemasukan sesuatu kedalamnya dan
pengeluaran sesuatu darinya yang berlawanan dengan apa yang telah ditetapkan
oleh syari’at. Mereka mengharamkan tindakan penguasa yang menggunakan Baitul
Mal untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi.
2.
Konsep Pemerintahan
Politik dalam pemerintahan
Abu Bakar telah beliau jelaskan sendiri kepada rakyat banyak dalam sebuah
pidatonya : “Wahai manusia ! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu,
padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantara kamu. Maka jikalau aku dapat
menunaikan tugasku dengan baik, maka bantulah (ikutilah) aku, tetapi jika aku
berlaku salah, maka luruskanlah ! orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah
sampai aku dapat mengambil hak daripadanya. Sedangkan orang yang kamu lihat
lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan hak kepadanya. Maka
hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun
bilamana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidaklah perlu
mentaatiku.
4. Kekuasaan Undang-undang
Abu Bakar tidak pernah
menempatkan diri beliau diatas undang-undang. Beliau juga tidak pernah memberi
sanak kerabatnya suatu kekuasaan yang lebih tinggi dari undangundang. Dan
mereka itu dihadapan undang-undang adalah sama seperti rakyat yang lain, baik
kaum Muslim maupun non Muslim.
5. Tantangan yang Dihadapi
1. Dinamika Agama
Setelah Rasulullah wafat,
seluruh Jazirah Arab murtad dari agama islam kecuali Makkah, Madinah dan Thaif.
Sebagian orang murtad ini kembali kepada kekufuran lamanya dan mengikuti
orang-orang yang mengaku sebagai nabi, sebagian yang lain hanya tidak mau
membayar zakat.[4]
Masalah kematian
Rasulullah saw, memang telah membawa dampak yang sungguh besar dalam ke-imanan
seseorang kala itu. Krisis ini tidak hanya menerpa mereka yang memang jauh dari
Madinah, atau jauh dari Rasulullah, akan tetapi juga dialami beberapa sahabat.
Masyarakat muslim kala itu
memang tidaklah se-heterogen bila dibandingkan pada masa selanjutnya, akan
tetapi beberapa elemen penyusun dasar masyarakat sudah mulai bervariasi.
Otomatis tingkat kepatuhan, keyakinan, minat terhadap Islam, motivasi untuk
memeluk agama Islam pada masa Rasulullah pasti berbeda-beda. Bisa jadi ada yang
motivasinya hanyalah penyelamatan diri dari serangan-serangan Arab, atau juga
bisa jadi hanya menghindari beban upeti kepada mereka.
Kemudian dengan
meninggalnya nabi Muhammad saw, anggapan bahwa zakat tidak perlu lagi dibayar
serta mertapun muncul. Meskipun beberapa kejadian ini mempunyai indikasi lain
yang tidak kalah pentingnya, yakni hanya sebuah usaha agar tidak membayar
pajak, akan tetapi kedoknya adalah benar-benar agama, hingga mereka yang
melancarkan gerakan nabi palsu, mogok zakat dan lain sebagainya disebut sebagai
murtad.
Ada beberapa kelompok yang
melakoni gerakan riddah ini, mereka adalah:
- Bani Amir dan Hawazan dan Sulaim.
- Musailamah yang mengaku sebagai nabi baru.
- Penduduk Bahrain.
- Penduduk Oman dan Mahrah.
- Penduduk Yaman dalam dua kali gelombang.
- Penduduk Hadramaut dan Kinda
Abu Bakar sibuk untuk
mengurusi masalah-masalah yang seperti ini yang semuanya berlangsung pada tahun
awal pemerintahannya yakni tahun 11 H, hingga beliau tidak sempat memikirkan
ekspansi ke luar kecuali hanya sedikit, selain memang masa kepemimpinan beliau
memang yang paling singkat dibanding para penerusnya. Tapi akhirnya Abu Bakar
berhasil meredam seluruh gerakan ini dengan mengirimkan pasukannya. Karena
memang riddah dalam keyakinan ummat Islam adalah harus dibunuh hingga mati atau
kembali ke dalam Islam maka begitu juga dengan perintah Abu Bakar r.a kepada
para pemimpin pasukan.
2. Dinammika Sosial
Sebenarnya masyarakat
muslim, yang terdiri dari banyak element dan suku terancam hancur persatuannya
pada peristiwa Saqifah. Sejumlah kalangan pengungsi dari Mekkah dan beberapa
klan lemah di Madinah juga beberapa orang yang melepaskan diri dari klannya
bersatu untuk memikirkan suksesi Abu Bakar r.a dan menghalangi kalan Khazraj
untuk memilih pemimpin sendiri karena hal ini akan sangat rentan dengan
munculnya permusuhan di kalangan elit politik dan masyarakat.
Selain itu dalam beberapa
kisah, yang coba diabaikan beberapa kalangan, disebutkan bahwa terjadi
ketegangan antara bani Hasyim dengan Abu Bakar dan suksesornya Umar bin
Khattab. Dalam beberapa riwayat seperti yang dituturkan oleh Muhammad Haikal
disebutkan bahwa Abu Bakar dan Umar bin Khattab mendatangi Ali bin Abi Thalib
dengan membawa sekelompok pasukan untuk meminta baiat Ali bin Abi Thalib. Aka
tetapi Ali bin Abi Thalib dan beberapa anggotanya menghadap mereka dengan
pedang di tangannya, hingga terjadi adu fisik antara Ali bin Abi Thalib r.a dan
Umar bin Khattab r.a.
Abu Bakar r.a adalah salah
satu figur yang dihormati oleh masyarakat, selain karena beliau termasuk
sahabat paling dekat dengan nabi, ia juga termasuk salah satu orang yang paling
pertama memeluk Islam dan mertua Rasulullah saw, akan tetapi Ali bin Abi Thalib
r.a sedikitpun tidak kalah wibawanya dibandingkan Abu Bakar r.a, beliau adalah
sepupu nabi, bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib
adalah orang yang paling pertama kali masuk Islam, beliau juga adalah menantu
Rasulullah saw. Dua figur yang sangat dihormati di Madinah ini dan mempunyai
banyak pendukung tentu saja melahirkan paling sedikit dua blok masyarakat, yang
mendukung Abu Bakar r.a dan yang mendukung Ali bin Abi Thalib r.a. Tentu saja
ini melahirkan suatu dilema tersendiri bagi masyarakat.
3. Dinamika Politik
Kestabilan politik yang
telah dirintis oleh Rasulullah saw, berangsur-angsur memburuk setelah kematian
beliau. Ini terbukti dengan terjadinya beberapa pemberontakan di luar Madinah,
baik itu pemberontakan yang dimotivasi oleh keinginan melepaskan diri dari
kekuasaan Islam ataupun pemberontakan-pemberontakan yang dilancarkan oleh
kaum-kaum murtad.
Selain itu di Madinah,
seperti yang kita sebutkan diatas, muncul dua blok kekuasaan politik, satu
pihak adalah Abu Bakar r.a yang telah diangkat menjadi khalifah, di pihak lain
adalah Ali bin Abi Thalib r.a-yang dalam pandangan beberapa sarjanawan
disebutkan bahwa beliau berpendapat dan disetujui oleh pengikutnya sebagai
orang yang lebih berhak untuk menduduki posisi kepemimpinan.
Anggapan bahwa Ali bin Abi
Thalib r.a adalah orang yang lebih berhak untuk mendapatkan tampuk kepemimpinan
diawali dengan mengedepankan hadist Ghadir Khum yang menyatakan bahwa Ali bin
Abi Thalib r.a adalah pewaris nabi Muhammad saw. Peristiwa Saqifah yang tidak
dihadiri oleh Ali bin Abi Thalib r.a yang kala itu sibuk dengan mengurusi
jenazah Rasulullah saw, dimata beberapa kalangan merupakan awal perampasan
kekuasaan dari Ali bin Abi Thalib r.a. Kesekongkolan antara Umar bin Khattab
r.a, Abu Bakar r.a dan Abu Ubaid bin Jarrah dianggap sebagai salah satu usaha
untuk tidak menggabungkan kepemimpinan politik dan agama pada Bani Hasyim.
Ada banyak versi yang
menceritakan pertikaian politik antara dua blok politik terbesar di Madinah.
Akan tetapi ada juga riwayat yang menafikan pertikaian politik tersebut,
seperti riwayat shahih yang diceritakan oleh at-Thabari. Selain itu Haikal juga
menuturkan bahwa riwayat-riwayat yang menyebutkan terjadinya pertikaian politik
baru muncul jauh sesudah berakhirnya ke-khalifahan Abu Bakar r.a yakni pada
masa Abbasyiah.
B. Masa Khalifah Umar bin Khattab (13 – 23 H = 634 – 644 M)
a. Masa Awal Pemerintahan Umar bin Khattab
Tatkala Abu Bakar merasa
bahwa kematiannya telah dekat dan sakitnya semakin parah, dia ingin memberikan
kekhalifahan kepada seseorang sehingga diharapkan manusia tidak banyak terlibat
konflik. Maka, jatuhlah pilihannya kepada Umar Ibnul-khahthab.[5]
Sebelum Khalifah Abu Bakar
wafat, beliau telah menunjuk Umar sebagai pengganti posisinya dengan meminta
pendapat dari tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan sahabat seperti Abdurrahman
bin Auf, Utsman, dan Tolhah bin Ubaidillah. Masa pemerintahan Umar bin Khatab
berlangsung selama 10 tahun 6 bulan, yaitu dari tahun 13 H/634M sampai tahun
23H/644M. Beliau wafat pada usia 64 tahun. Selama masa pemerintahannya oleh
Khalifah Umar dimanfaatkan untuk menyebarkan ajaran Islam dan memperluas
kekuasaan ke seluruh semenanjung Arab.
1.
Penetapan Kalender Hijrah
Kalender Hijriah di cetuskan oleh Khalifah Umar bin Khattab .
Sebelum sistim kalender hijriah , orang-orang menggunakan sistim kalender
Masehi. Sistim kalender Masehi ini banyak digunakan oleh orang-orang
Nasrani .
Khalifah Umar bin Khattab adalah orang pertama yang membuat penagggalan islam dengan menjadikan awal Hijrah rasulullah sebagai awalnya.[6] Hal ini disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangnan Islam. Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam . periode dakwah sebelum Nabi Muhammad saw hijrah di sebut Peiode Mekah. Sedangkan periode dakwah Nabi Muhammad saw setelah hijrah dikenal sebagi Periode Madinah. Demikian pula pembagian surah Al- Qur'an . Surah Al-Qur'an yang turun sebelum hijrah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang turun setelah hijrah disebut surah Madaniyah.
a.
Ahlul Hall Wal ‘Aqdi
Secara etimologi, ahlul
hall wal aqdi adalah lembaga penengah dan pemberi fatwa.
Sedangkan menurut
terminologi, adalah wakil-wakil rakyat yang duduk sebagai anggota majelis
syura, yang terdiri dari alim ulama dan kaum cerdik pandai (cendekiawan) yang
menjadi pemimpin-pemimpin rakyat dan dipilih atas mereka.
Dinamakan ahlul hall
wal aqdi untuk menekankan wewenang mereka guna menghapuskan dan
membatalkan. Penjelasan tentangnya merupakan deskripsi umum saja, karena dalam
pemerintahan Islam, badan ini belum dapat dilaksanakan .
Anggota dewan ini terpilih
karena dua hal yaitu: pertama, mereka yang telah
mengabdi dalam Dunia
politik, militer, dan misi Islam, selama 8 sampai dengan 10 tahun. kedua,
orang-orang yang terkemuka dalam hal keluasan wawasan dan dalamnya pengetahuan
tentang yurisprudensi dan Al-Quran.
Dalam masa
pemerintahannya, Umar telah membentuk lembaga-lembaga yang
disebut juga dengan ahlul
hall wal aqdi, di antaranya adalah:
1. Majelis Syura (Dewan Penasihat), ada tiga bentuk :
a.
Dewan Penasihat Tinggi,
yang terdiri dari para pemuka sahabat yang terkenal,
antara lain Ali, Utsman,
Abdurrahman bin Auf, Muadz bin Jabbal, Ubay bin Kaab,
Zaid bin Tsabit, Tolhah
dan Zubair.
b.
Dewan Penasihat Umum,
terdiri dari banyak sahabat (Anshar dan Muhajirin) dan pemuka berbagai suku,
bertugas membahas masalah-masalah yang menyangkut kepentingan umum.
c.
Dewan antara Penasihat
Tinggi dan Umum. Beranggotakan para sahabat (Anshar dan Muhajirin) yang
dipilih, hanya membahas masalah-masalah khusus.
2.
Al-Katib (Sekretaris Negara), di antaranya adalah Abdullah bin Arqam.
3.
Nidzamul Maly (Departemen Keuangan) mengatur masalah keuangan dengan pemasukan dari pajak
bumi, ghanimah, jizyah, fai’ dan lain-lain.
4.
Nidzamul Idary (Departemen Administrasi), bertujuan untuk memudahkan pelayanan
kepada masyarakat, di antaranya adalah diwanul jund yang bertugas
menggaji pasukan perang dan pegawai pemerintahan.
5.
Departemen Kepolisian dan
Penjaga yang bertugas memelihara keamanan dalam
negara.
6.
Departemen Pendidikan dan
lain-lain .
1.
Al
kharaj
kaum muslimin diberi hak
menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat dengan berperang. Umar mengubah
peraturan ini, tanah-tanah itu harus tetap dalam tangan pemiliknya semula,
tetapi bertalian dengan ini diadakan pajak tanah (Al kharaj).
2.
Ghanimah
Semua harta rampasan
perang (Ghanimah), dimasukkan kedalam
Baitul Maal
Sebagai salah satu
pemasukan negara untuk membantu rakyat. Ketika itu, peran diwanul jund,
sangat berarti dalam mengelola harta tersebut.
3.
Pemerataan zakat
Khalifah Umar bin Khatab
juga melakukan pemerataan terhadap rakyatnya dan meninjau kembali bagian-bagian
zakat yang diperuntukkan kepada orang-orang yang diperjinakan hatinya (al-muallafatu
qulubuhum).
4.
Lembaga Perpajakan
Ketika wilayah kekuasaan
Islam telah meliputi wilayah Persia, Irak dan Syria serta
Mesir sudah barang tentu
yang menjadi persoalan adalah pembiayaan, baik yang menyangkut biaya rutin pemerintah maupun biaya tentara yang terus
berjuang menyebarkan Islam ke
wilayah tetangga lainnya. Oleh karena itu, dalam kontek ini Ibnu Khadim
mengatakan bahwa institusi perpajakan merupakan kebutuhan bagi kekuasaan raja
yang mengatur pemasukan dan pengeluaran .
Sebenarnya konsep
perpajakan secara dasar berawal dari keinginan Umar untuk mengatur kekayaan
untuk kepentingan rakyat. Kemudian secara tehnis beliau banyak memperoleh
masukan dari orang bekas kerajaan Persia, sebab ketika itu Raja Persia telah
mengenal konsep perpajakan yang disebut sijil, yaitu daftar seluruh
pendapatan dan pengeluaran diserahkan dengan teliti kepada negara. Berdasarkan
konsep inilah Umar menugaskan stafnya untuk mendaftar pembukuan dan menyusun
kategori pembayaran pajak.
Diantara ringkasan singkat
tentang fiqih ekonomi pada masa Umar sebagaimana tercantum di dalam (Al
Haritsi,2006) sebagai berikut:
a.
Memberikan lahan
tanah kosong yang tidak ada pemiliknya kepada rakyat untuk
dijadikan lahan produktif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
b. Mempekerjakan tawanan yang memiliki keterampilan dan mengizikakannya untuk tinggal
di Madinah
c. Umar sangat memotifasi aktifitas perdagangan pada masanya
d. Memperhatikan aktifis pengajar dengan memberikannya gaji
e. Menghimbau kepada rakyatnya untuk senantiasa melakukan kegiatan yang
produktif
f. Umar memberikan pinjaman modal kepada rakyatnya yang tidak memiliki modal
usaha
g. Ketika mereka tidak mampu bekerja Khalifah sendiri yang turun tangan untuk
membantu mereka bekera
h. Menghimbau kepada para hamba sahaya untuk berdagang dan hasilnya digunakan
untuk membayar angsuran untuk memerdekakan diri mereka
i.
Beliau juga menghimbau
sanak keluarganya untuk berproduksi
j.
Umar bukan hanya
menghimbau rakyatnya untuk berproduksi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Aisyah r.a “Ketika Umar sebagai khlifah, dia dan keluarganya makan dari baitul
maal, dan dia bekerja dalam hartanya sendiri’’
Buta huruf dan buta ilmu
adalah sebuah fenomena yang biasa. Di samping ilmu pengetahuan, seni bangunan,
baik itu bangunan sipil (imarah madaniyah), bangunan agama (imarah
diniyah), ataupun bangunan militer (imarah harbiyah), mengalami
kemajuan yang cukup pesat pula.
a.
Kota-kota gudang ilmu, di antaranya adalah Basrah, Hijaz, Syam, dan Kuffah
seakan menjadi idola ulama dalam menggali keberagaman dan kedalaman ilmu
pengetahuan. Ahli-ahli kebudayaan membagi ilmu Islam menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Al ulumul islamiyah atau al adabul islamiyah atau al ulumun naqliyah atau al
ulumus syariat yang meliputi ilmu-ilmu Quran, hadis, kebahasaan (lughat),
fikih, dan sejarah (tarikh).
2. Al adabul arabiyah atau al adabul jahiliyah yang meliputi syair dan khitabah (retorika)
yang sebelumnya memang telah ada, tapi mengalami kemajuan pesat pada masa
permulaan Islam.
3. Al ulumul aqliyah yang meliputi psikologi,
kedokteran, tehnik, falak, dan filsafat. Pada saat itu, para ulama
berlomba-lomba menyusun berbagai ilmu pengetahuan karena:
a.
Mereka mengalami kesulitan
memahami Al Qur’an.
b.
Sering terjadi perkosaan
terhadap hukum.
c.
Dibutuhkan dalam istimbath
(pengambilan) hukum.
d.
Kesukaran dalam membaca Al
Qur’an.
Oleh karena itulah, banyak
orang yang berasumsi bahwa kebangkitan Arab masa itu didorong oleh kebangkitan
Islam dalam menyadari pentingnya ilmu pengetahuan. Apabila ada orang menyebut,
“ilmu pengetahuan Arab”, pada masa permulaan Islam, berarti itu adalah “ilmu
pengetahuan Islam”.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Khalifah Abu Bakar dalam masa yang singkat
telah berhasil memadamkan kerusuhan oleh kaum riddat yang demikian
luasnya dan memulihkan kembali ketertiban dan keamanan diseluruh semenanjung
Arabia. Selanjutkan membebaskan lembah Mesopotamia yang didiami suku-suku Arab.
Disamping itu, Jasa beliau yang amat besar bagi kepentingan agama Islam adalah
beliau memerintahkan mengumpulkan naskah-naskah setiap ayat-ayat Al-Qur’an dari
simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris) yang pernah ditunjuk oleh
Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya, dan menyimpan keseluruhan naskah di rumah
janda Nabi SAW, yakni Siti Hafshah.
Tidak lebih dari dua tahun, Khalifah Abu Bakar
mampu menegakkan tiang-tiang agama Islam, termasuk diluar jazirah Arab yang
begitu luas. Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar berlangsung hanya 2 tahun 3 bulan
11 hari. Masa tersebut merupakan waktu yang paling singkat bila dibandingkan
dengan kepemimpinan Khalifah-Khalifah penerusnya.
Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua
setelah Abu bakar, Umar menjadi khalifah yang ditunjuk langsung oleh Abu Bakar.
Periode kekhalifahan Umar tidak diragukan lagi merupakan “Abad Emas”
Islam dalam segala zaman. Khalifah Umar bin Khattab mengikuti langkah-langkah
Rasulullah dengan segenap kemampuannya, terutama pengembangan Islam. Ia bukan
sekedar seorang pemimpin biasa, tetapi seorang pemimpin pemerintahan yang
professional.
Gagasan Umar mengenai prinsip peradilan dapat
dijadikan dasar untuk menjadikan Umar sebagai “Bapak Peradilan”. Selain
itu juga beliau berhasil dalam hal pemerintahan negara, ilmu keislaman, system
pertahanan dan lain sebagainya
B.
Saran
Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah
senantiasa penuh dengan tantangan. Sebagai seorang Muslim hendaklah
menghadapinya dengan tanpa putus asa, penuh kesabaran, kebijakan dan
ketentraman hati, juga memohon kepada-Nya serta lebih mempererat ukhuwah
Islamiyyah, agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman, damai,
sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan,
kami menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekeliruan, untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,
aamiin,,,
DAFTAR PUSTAKA
Istianah
Abu Bakar. Sejarah Peradaban Islam. Malang:
UIN-Malang Press, 2008
Ahmad Amin. islam dari Masa ke Masa. Bandung: rosdakarya
Ahmad
Al-‘usairy. Sejarah Islam. Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003
Muhammad
Sayyid Al-Wakid. Wajah Dunia Islam. Jakarta:
Pustaka Al-kautsar,1998
Abdul
Badi’ Shaqar. Kepemimpinan Islam. Surabaya:
Pustaka Progresif, 1994
http://majelispenulis.blogspot.com/2011/05/sejarah-peradaban-islam-masa-umar-bin.html
[1] Istianah Abu
Bakar, Sejarah Peradaban Islam (Malang:
UIN-Malang Press, 2008), Hlm. 80.
[2] Ahmad Amin, islam dari Masa ke Masa (Bandung:
rosdakarya), hlm. 80
[3] Ahmad
Al-‘usairy, Sejarah Islam (Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003), Hlm. 150.
[6] Ahmad
Al-‘usairy, sejarah Islam (Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003), Hlm. 164.
Langganan:
Postingan (Atom)